LAZISMU. Indonesia sebagai
negara tropis belakangan menunjukkan cuaca ekstrim yang cenderung tidak
menentu. Seperti musim kemarau yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia
menyebabkan keringnya sumber mataair. Seperti yang terjadi di Gunungkidul
Yogyakarta, panas terik yang menyengat kawasan Gunung Batur, Tepus membuat
permukaan tanah menjadi kering. Begitu pula lahan pertanian tidak dapat
dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Sementara kebutuhan warga akan air bersih
harus terpenuhi di saat sumber-sumber air tidak memancarkan air sedikitpun.
Di kawasan itulah,
dijumpai iringan mobil menembus terik matahari. Mereka adalah komunitas mobil Suzuki Ertiga yang melakukan kegiatan
amal dan sosial di daerah yang mengalami kekeringan parah akibat kemaraupanjang
tahun ini (27/10). Terlihat pula bersamaan dengan iringan itu Lembaga Amil
Zakat Infak dan Sedekah (LAZISMU) yang tidak lain sebagai mitra sinergi bakti
sosial yang bertajuk Solidaritas ERCI untuk Sesama, sebuah Bakti Sosial untuk
Korban Kekeringan di Gunungkidul.
Kegiatan ini tidak
hanya melibatkan satu komunitas saja, hadir pula komuntas Serious yaitu
komunitas mobil Suzuki Ertiga on Kaskus yang sebelumnya menggalang dana secara
bersama-sama. Barulah pada 27 Oktober 2013 LAZISMU, ERCI menjalin kerja sama
dengan pemerintah desa Giripanggung untuk koordinasi dan manajemen bantuan
dropping air bersih. Perjanjian ditandatangani Teuku Nukman Hakim, ketua ERCI
Chapter D.I. Jogjakarta, mewakili pihak donatur, dengan pihak penyedia air,
disaksikan langsung oleh warga dan aparat pemerintah desa Giripanggung.
Pendistribusian
bantuan melibatkan masyarakat langsung untuk bergotong-royong. Setiap
pengiriman telah disepakati bersama dan tertuang dalam perjanjian kerja sama.
Distribusi di desa Giripanggung disebar di dua pedukuhan yaitu Banjar dan
Gunung Butak. Pada kesempatan ini secara simbolis diserahterimakan dari Teuku
Nukman Hakim kepada pemerintahan desa Giripanggung diwakili oleh Sugiran,
kepala dukuh Gunung Butak, desa Giripanggung bertempat di balai pedukuhan
Gunung Butak.
Menurut Hendri
Prabowo selaku Sekretaris ERCI Chapter D.I. Jogjakarta, dengan melihat respon
masyarakat yang luar biasa ini, ERCI dan LAZISMU telah siap untuk mengirimkan
bantuan dropping air ini di kecamatan lain di kabupaten Gunung Kidul. Survei ketiga
akan segera dilakukan setelah evaluasi pelaksanaan program tahap satu ini usai.
Manager Area LAZISMU
Yogyakarta, Sigit Nugroho menuturkan di lokasi ini terlihat ladang-ladang
tandus dan tanah yang pecah terkena sinar matahari, tidak terlihat air menggenang
sedikitpun. Hal ini diakui Ponimin yang selama ini bersama warga lainnya tidak
bisa bercocok tanam karena tidak ada air yang cukup untuk mengairi lahan. Untuk
kebutuhan air bersih sehari-hari saja kami kesulitan apalagi untuk mengairi
lahan, ujarnya.
Untuk memenuhi
kebutuhan air bersih sehari-hari, selama musim kemarau ini warga harus membeli
ke sumur air yang cukup jauh jaraknya, sedangkan penghasilan mereka terhambat
karena lahan yang ada tidak bisa ditanami. Kondisi inilah yang menggerakkan
LAZISMU bersama ERCIChapter Jogja sehingga berinisiatif menggalang bantuan dari
masyarakat untuk membantu meringankan beban masyarakat setempat. Dari hasil
penggalangan akhirnya terkumpul bantuan sebanyak 60 tanki air bersih.
Walupun bantuan ini
tidak seberapa, tapi kami berharap bisa meringankan beban masyarakat setempat
menghadapi musim kemarau yang panjang ini, kata Nukman, Ketua ERCI Chapter
Jogja. Mudah-mudahan di masa yang akan datang kami mampu mengumpulkan bantuan
lebih banyak lagi dari anggota ERCI agar kegiatan sosial seperti ini bisa
menjangkau sasaran yg lebih luas lagi dan bantuannya semakin banyak, tambahnya.
Lika Muflihah seorang Staf LAZISMU Yogyakarta
mengungkapkan masyarakat setempat memang sangat membutuhkan bantuan, mereka
kesulitan memperoleh air bersih karena memang ladang mereka sebagai sumber
penghasilan sedang tidak menghasilkan. Jadi mereka kesulitan memperoleh uang
untuk membeli air, ucapnya (Abi).
2 comments